Kamis, 18 Februari 2010

dua wajah penuh kasih

terkadang bintangku hilang ditelan malam kelam..

namun rembulan datang dengan sinar benderang

terkadang hariku tertutup derasnya hujan..

namun pelangi tampak menawarkan keindahan

seringkali ku terlupa,hilang diri dalam lamunan kesendirian

seringkali tak ku sadari,sepi mengantarku kembali pada sesuatu yang belum pasti

hanya kulihat refleksi diri dalam cermin yang pecah menatap resah

menangis,tertawa,marah pada bayang semu dalam satu waktu

wahai diri dalam cerminan adakah kau mengerti masih ada cinta di hati

wahai diri dalam cerminan adakah kau pahami mereka ada d kanan kiri

menjaga,mendukung,menyayangi dan mengasihi

sepertinya jika kau minta dunia pun akan mereka beri..

mereka..

adalah cahaya dalam gelap jalanku

adalah mentari di hangatnya pagiku

adalah rembulan di malamku

adalah perpustakaan pertamaku

adalah inspirasi terbesarku

adalah perahu di lautan air mataku

tak ingin ku menjadi air mata di perahunya

kasih dan sayangnya bagai oase di padang pasir

perhatiannya bagaikan angin sejuk di panasnya siang

pengorbanannya seperti ombak mengatarkan buih ke pantai

cinta tulusnya terlukis dalam indah semesta

lalu..

Mengapa gelap menjadi temanku jika terang bisa mengatarkanku pada ketenangan?

Mengapa sepi harus menyelimutiku bila merekalah yang mengisi hatiku?

Tak ada lagi matahari tertutup awan hitam

Tak ada lagi malam tanpa bintang

Jika kumenatap dua wajah penuh kasih

Ayah..ibu.. kalianlah pahlawan pertamaku

Pejuang terhebat dalam pertempuran kehidupan

izinkanlah ku berikan dunia pada dua wajah penuh kasih

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Sangat inspiratif!...:-)

Dan mudah2an kita bisa menjadi anak2 yang selalu mendoakan kedua orang tua kita, karna doa kita akan selalu mengalir sebagai amal kebaikan yang tidak akan terputus bagi kedua orang tua kita sampai akhir hayat mereka nanti :-).

Posting Komentar