Rabu, 21 September 2011

HOUSE OF BUNNIES

Rumahku memiliki nuansa keceriaan baru sekarang. Ada hewan menggemaskan yang senang melompat- lompat dengan badan gembul berbulu dan telinganya yang panjang menjuntai.
Yup, mereka adalah kelinci - kelinci baruku yang berjenis American fuzzy lop (fuzzy lop atau afl). Mereka memiliki tubuh dan wajah bulat, telinga menjutai (lopped) pendek dan memiliki bulu panjang yang mirip angora tapi berbeda teksturnya.

Awalnya aku memiliki dua ekor kelinci lop berwarna putih yang kuberi nama Snowy dan kelinci coklat yang kuberi nama Brownie. Mereka adalah hadiah dari adikku yang dibelinya di Bandung Indah Plaza. Tapi naas, pada saat mereka aku tinggalkan sebentar di tempat tidur mereka yang terbuka di luar, tiba- tiba sepupuku berteriak ada seekor kucing garong menerkam kepala Brownie dan membawanya lari.Bergegaslah sepupuku mengejar kucing garong menyebalkan itu.Sayang, si kucing tidak terkejar.Awalnya aku tidak percaya seekor kucing mengincar anak kelinci yang berumur 2 bulan ini, tapi fakta jejak kaki kucing yang kudapati membuatku yakin. Aku bertambah sedih membayangkan dia digigit lehernya, dicabik - cabik atau bahkan dimakan.Ahh.. masa iya! Entahlah! Membayangkannya saja aku ngeri dan sedih.

Akhirnya aku membeli kelinci baru di daerah Lembang untuk menemani Snowy. Mereka adalah kelinci berjenis dan berumur sama dengan Snowy, kelinci pertama warnanya abu, kupanggil dia Grammy. Satu lagi kelinci berwarna campuran coklat dan dominan putih, kuberi nama Mixy. Ahhh.. memperhatikan tingkah mereka setiap hari membuatku tertawa. Terkadang membuatku juga sibuk jika mereka mulai nakal, melatih kesabaran dan keuletanku. Bahkan para kelinci ini dapat menghilangkan penatku dari berbagai aktifitas yang padat.Semoga kalian bisa menemaniku hingga kalian beranak-pinak nanti :) hehehee..




Gambar 1: Rumah para kelinci
Rumah kelinci ini sebetulnya bekas rumah kucingku yang dulu. tapi, dengan bantuan sepupuku dibersihkan lagi, diamplas dan dicat ulang memakai pilox warna pink.



Gambar 2: Tempat tidur para kelinci

Tempat tidur ini sebetulnya milik kucing persiaku. Para kelinci senang sekali berlama - lama di tempat tidur ini di malam hari. Mungkin, karena Bandung sangat dingin di malam hari.



Gambar 3: Snowy.
Kelinci Lop yang seputih salju dan memiliki mata merah cantik.Telinganya sangat panjang menjuntai hampir menyentuh lantai dan tubuhnya gembul. Snowy adalah betina yang senang berlama - lama di tempat tidurnya dan sangat senang dibelai. Tapi, jika sedang maka sangat benci diganggu. Dia juga termasuk kelinci yang pendiam namun senang menjilati tubuh temannya.




Gambar 4:Mixy, si kelinci campuran.

Warna bulu Mixy adalah coklat dan dominan putih. Matanya hitam dan telinga panjang tapi tidak sepanjang Snowy. Kelinci yang satu ini sangat lincah bahkan bisa dibilang nakal. Dibandingkan teman- temannya, dia sendiri yang bisa melompat dari tempat tidurnya dan melompat ke sana kemari menjelajahi taman dan rumahku. Kalau sedang tidur, Mixy senang ada dalam posisi terlentang.Lucu sekali walaupun kalau sedang bermain membuatku pusing dan sibuk mengejarnya.



Gambar 5:Grammy.
Si abu -abu ini bertubuh paling kecil dan sangat anti dibelai. Tidak suka digendong dan lebih senang bermain dipojok. Jika stress, Grammy akan buang air besar dan kecil banyak sekali. Uniknya, telinga Grammy yang satu menjuntai ke lantai dan lainnya berdiri. Dia sangat senang makan sayur dibanding pelet.



Gambar 6: Brownie yang malang.
Kelinci coklat yang malang ini untungnya sempat kuambil gambarnya ketika bersama Snowy beberapa jam sebelum diculik si kucing garong. Brownie sangat aktif dan lincah tapi akan diam dan tenang jika dibelai oleh manusia. Dia sangat menggemaskan dengan pantatnya yang gembul. Sayang, kebersamaanku dengan Brownie hanya sebentar. Selamat Jalan Brownie!

Itulah sepenggal cerita tentang teman - teman baruku di House of Bunnies. Nantikan, ceritaku selanjutnya ya! ;)

Rabu, 01 Juni 2011

AIESEC Exchange Internship Program

“ Make hay while the sun shines”, this is the inspiring wise word why I dare to follow the AIESEC Global Internship Program. This is a great chance for me! I believe, this program will be in accordance with my values in life and dreams. I believe that AIESEC will lead me to explore and develop my leadership potential, as their tagline.

Being a benefit person for others is my values in life. Success for me is when I accompanying others to reach their success. I love to help other with my existing potential. I feel satisfied when I seeing a smile from a person who I helped. With AIESEC I hope it’ll be happen because the program to be a volunteer. Then, I’ll bring my experiences to my country and share it. So, I can contribute something for my country as young generation with my ability, capability and potential.

I realize, to make that dreams come true is not easy, so I always sharpen my skill everyday. I’m interesting to learn about culture, art and music. In my point of view, learning culture, art and music is the way to make a peace in the world and to helping other. Every country has their own culture, art and music that make them different from other country and every culture is unique. In culture, I can dance traditional dance from Cirebon , my hometown in West Java. It’s called Topeng dance. In art, I love drawing and painting. I often became a winner in drawing competition and sometimes I make a comic. In music, I can play violin. With that potential I want to share with other with my own way.

So, I hope with that potential I will do my internship . Then, when I return to my country I will share it with others or make some positives program based on my experiences with AIESEC internship program.

Kamis, 21 April 2011

Today is the day!

Today is the day...
Hmm.. banyak hal penting yang membuatku begitu bersemangat hari ini!

Aku bangun ketika adzan mengumandang masuk menggema dalam kamarku sekaligius menyejukkan hati. Hari ini aku interview exchange program ke Korea! Salah satu obsesiku sejak masih di semester 1 Unpad. Apa pun hasilnya aku akan berusaha ikhlas menerima. Bagiku, yang terpenting aku bisa merasakan atmosfer mencari ilmu yang bersemangat di antara puluhan mahasiswa berprestasi Unpad dan aku akan memberikan yang terbaik!!

Orang - orang yang kusayangi pun hari ini datang ke Bandung karena memang hari libur! Mamah (sayang bapak sibuk), kakak,om, tante calon kakak ipar,dan calon pasangan hidupku (Insya Allah)..heheheh Ahh, komplit sekali bara semangatku hari ini!

Sore nanti ada hal lain yang membuatku antusias.. AKU AKAN BERANGKAT KE KOREA! Paginya aku interview untuk beasiswa ke Korea, sorenya aku berangkat ke Korea. Lucu memang! Semoga aku bisa ke Korea lagi dalam konteks yang berbeda nanti, exchange program!

Dengan meluruskan niat setelah mengoptimalkan ikhtiar aku akan berusaha untuk tawakal..
Ya Allah.. Mudahkanlah urusanku hari ini,bimbinglah langkahku agar selalu ada di jalan-Mu dan lapangkanlah dadaku atas segala Keputusan-Mu. Amiinn.

A FRIEND FROM JAPAN

“ Hey Sayumi, I feel like close to you n your country..” kata itu sempat aku utarakan pada gadis 20 tahun yang baru saja berulang tahun ketika di rumahku. Bagaimana tidak, sebelum dia tinggal di rumahku aku dan keluarga berencana untuk travelling ke Jepang! Namun, Allah punya rencana lain.. Jepang dihantam gempa dan tsunami.. Bayangan diriku menikmati sakura bermekaran di bulan Maret lenyap sudah bersama berita tsunami. Begitupun dengan buku panduan hemat ke Jepang yang baru saja aku beli . Kecewa memang sempat hadir tapi rasa itu langsung berganti dengan keprihatinan terhadap musibah yang dialami negeri Matahari Terbit ini. Memoriku langsung kembali pada tsunami di Aceh Desember 2004. Kini sepenuhnya rasa kecewa itu pun hilang . Rasa prihatin bergabung dengan hadirnya rasa syukur. Bayangkan saja jika kami sekeluarga jadi berangkat dan saat itu ada tsunami. Na’udzubillah.

Terima kasih Ya Allah.. Rasa syukurku pun bertambah saat teman dari Jepang datang setelah menyelesaikan projek magangnya di Malang. Aku banyak belajar tentang budaya Jepang darinya sambil aku mengajaknya menikmati indahnya Kawah Putih Ciwidey, memanjakkan lidah di Kampung Daun dan menikmati alunan musik Saung Angklung Udjo. Dia pun begitu menikmati dan mengagumi budaya Indonesia yang beraneka ragam.

“Indonesia is amazing!Many kind of culture, people, language, Island…So beautiful.” Dia begitu antusias menceritakan pengalamannya selama 2bulan magang di Malang. Rasa nasionalismeku mulai semakin kuat dan aku bangga dengan Indonesia. Memang, dia juga menceritakan tentang transportasi yang kurang nyaman di Inodnesia tapi antusiasnya terhadap budaya Indonesia membuatku lupa kekurangan Indonesia. Bahkan dia sering terlihat memakai batik selama di Bandung. Jika dia saja bangga, mengapa kita tidak?

Hal menarik lainnya bahwa aku merasa dekat dengan negara dan dirinya adalah karena sejak SMP aku terbiasa membaca komik Jepang dan tak jarang menonton film drama Jepang (dorama). Sejak kecil televisi Indonesia pun menyuguhkan film- film kartun Jepang seperti Doraemon, Shinchan, Power Ranger, dll . setiap hari Minggu. Aku banyak tahu budaya Jepang dari media – media tersebut. “ I think those are the other ambassador of country, do u think so?”

Batal ke Jepang karena tsunami terbayar sudah dengan datangnya teman dari Jepang.
Thank you Sayumi for spending ur time in my house (^^)b

*my experience last month, on March

Rabu, 20 April 2011

Daya Tariknya Membuatku Terpesona



Ia memanggilku, mengajakku menari dalam imajinasi. Ketika aku terbangun kurasakan kesejukan yang sulit untuk kuungkap. Alunan instrumen gesek ini tanpa kusadari telah menghipnotisku ke dalam dunianya. Sejak lama memang aku menjadi bagian dari penikmat musik - musik instrumental. Membuatku tentram walaupun tak sedikit yang mengatakan sebagai lagu pengantar tidur karena membuat kantuk. Aku tak peduli! Sampai saat ini aku masih menikmatinya.. Namun, entah mengapa, diantara banyaknya instrumen musik, aku begitu terpesona dengan alat gesek ini. Ya, dia adalah biola!
Aku sering melihat beberapa teman memainkan alat musik itu sejak aku SMP hingga SMA. Bahkan teman baikku, Fitria, adalah salah satu penggila biola. Hahaha.. Tapi dulu aku tak begitu tertarik.Bahkan untuk mempelajari alat musik lain aku juga tak tertarik. Kakakku bermain piano, adik - adikku bisa drum, keyboard dan gitar pun aku tak tertarik. Mereka tampil dengan alat musik di acara - acara keluarga, aku benar - benat tak tertarik. Hingga akhirnya aku menemukan sendiri bahwa aku ternyata mulai tertarik oleh pesonanya.
Hari demi hari, musik- musik instrumental biola yang menemaniku ketika berangkat kuliah semakin membuatku tertarik. Alunan suara yang dihasilkan begitu sendu, mendayu, indah, menyimpan sejuta bahasa. Membuatku penasaran. Aku mulai berfikir untuk tak hanya menjadi pendengar dan penikmatnya saja tapi aku harus bisa memainkannya! Berawal ketika aku pulang kuliah dan memasuki gerbang kompleks rumahku dan melihat diskon les di Purwacaraka Batununggal. Diskon! Hahahha, ya saat itu ada diskon. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut kursus biola, apalagi dekat rumah.
Aku yang sudah bukan remaja lagi sebetulnya malu dan merasa ragu apakah aku mampu. Tapi keinginan kuatku menepis itu semua! Akhirnya aku memutuskan les biola!
Tak mudah untuk memainkan alat gesek ini, namun dengan kemauan keras dan latihan berkesinambungan, Alhamdulillah aku mulai lancar. Tanpa disangka akhirnya setelah 2bulan lebih aku menjadi keluarga Purwacaraka Batununggal, aku ikut KONSER!
Biola, sekarang telah menjadi teman baruku yang menemani hari - hariku yang penuh warna.

Daun Kering Mengantarku Kembali



Seperti daun kering jatuh dari pepohonan, terbawa angin, terbang jauhh...jauhh entah kemana.. Tak akan kubiarkan hidup yang sebentar ini seperti daun kering yang terbang tanpa arah.Walaupun saatnya telah tiba untuk menjadi daun kering biarkan ia bermanfaat sampai selesai tugasnya bersama pohon. Biarkan daun kering membantu orang - orang kreatif mendaur ulang menjadi barang- barang bermanfaat.. Biarkan daun kering membantu mempercepat proses pembakaran sampah.. Biarkan ia bermanfaat sampai batas waktunya.. Seperti saat ini ia mengingatkanku untuk kembali.

Begitulah, sesuatu yang kudapatkan ketika memperhatikan daun berjatuhan dari balik jendela rumahku. Banyak pemikiran yang muncul dalam benak, banyak rasa yang timbul dalam jiwa, banyak pula kata yang ingin diucapkan sebagai hasil dari perenungan setiap kejadian. Namun, tak juga semua itu terbingkai dalam rangkaian kata potret setiap peristiwa yang kualami. Lama tak kutuangkan semua ini dalam tulisan yang sebelumnya telah membantu meringankan hati dan pikiranku. Kini sudah saatnya bagiku menulis kembali dan mengakhiri hari dengan bermandikan hujan kata – kata.

Ya, hujan kata-kata yang akan membuat dedaunan hariku tetap hijau dan segar. Walaupun memang kelak saatnya akan menjadi daun kering,namun aku telah berbagi melalui tulisan - tulisanku. Jadi, sekarang saatnya untukku menulis lagi, berbagi. Dengan harapan aku bisa menjadi orang bermafaat, sekecil apa pun.

Let's inspiring other and get inspired by other! Be a benefit a person since the leaf blooming until falling!

Selasa, 02 November 2010

FIVE THINGS


A wise man told about a journey of his soul
He said : I found my heart worry on five things
So I looked for the answers
And I found them either on five things
First, I looked for blessing to fulfill the basic requirements in this world
And I found it when I was doing Dhuha Pray
Second, I looked for eternal light for the day of here after
And I found it when I was doing night pray
Third, I looked for the answer for Munkar and Nakir
And I found it when I read The Holy Quran
Fourth, I looked for tool to hold on Shiratal Mustaqim
I found it when I was doing fasting and shodaqoh
Fifth, I looked for shelter of Arasy
I find it when I was doing seclusion and many abadah to Allah
Now my heart eternally rest in peace

(Inspiring Word,Deshinta Arrova Dewi)