Senin, 12 April 2010

Nadran di Pesisir Laut Cirebon

11 April 2010 - Ribuan masyarakat pesisir Cirebon bersuka cita pada pesta laut atau nadran tahun ini. Nadran merupakan upacara sedekah laut yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta karena telah melimpahkan hasil tangkapan yang banyak. Menurut tokoh masyarakat, Elang Panji, nadran berasal dari kata nazar yang berarti niat yang sangat kuat untuk selalu bersyukur dengan berbagi kegembiraan atas limpahan rezeki yang diperoleh.


Siang itu daerah Bondet, Mertasinga Kec. Gunung Jati Kabupaten Cirebon dipadati warga setelah panitia mempersiapkan nadran sejak tanggal 9 April. Kepala Disbudparpora, bapak Sukanda mengatakan, tahun ini ada sekitar 300 perahu nelayan yang ikut serta meramaikan nadran yang dihias dengan berbagai warna-warni umbul-umbul, bendera, pakaian, botol minuman bahkan buah-buahan seperti pisang dan nanas.


Prosesi dimulai ketika rombongan bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, M.M. datang dan menaiki perahu. kemudian bersama perahu lain menuju
Tempat Pelelangan Ikan(TPI)Waluya Bondet yang disambut tarian dari Sanggar Kencana Wungu dengan iringan gamelan. Setelah itu dikeluarkanlah kepala kerbau yang diberi berbagai sesajen dan di arak menggunakan tanggul. Kerbau bule berwarna putih ini menurut Elang Panji, disebut mahesa. Ini digunakan sebagai simbol untuk menyatakan Yang Maha Esa, tak lain adalah Allah SWT. Setelah sambutan dari kepala Disbudparpora dan bupati kemudian bupati Dedi mengusap kepala kerbau. Barulah kepala kerbau dibawa ke tengah laut dengan perahu diikuti rombongan bupati beserta pejabat muspida dan masyarakat sekitar. Setelah sampai di tengah laut, kepala kerbau di buang ke laut diiringi dengan shalawat nabi. Kain, sesajen,darah, dan segala yang melekat pada kerbau itu berusaha di ambil oleh masyarakat walaupun mereka harus terjun dan berenang di laut. Air di sekitar jatuhnya kerbau disiram ke wajah mereka dan perahu-perahu nelayan. mereka berharap mendapat berkah dari semua itu. Bahkan terlihat pula beberapa warga melakukan prosesi buang taun goni yang artinya membuang ari-ari (plasenta) ke lautan.Tradisi masyarakat pesisir Cirebon setiap mempunyai anak biasanya menyimpan ari-arinya untuk dibuang saat perayaan Nadran dengan harapan serta doa agar pikiran anak mereka kelak bisa seluas lautan.


Di samping prosesi nadran itu sendiri,Drs.H.Dedi Supardi,M.M. mengatakan bahwa kegiatan ini merupakanrangkaian peringatan hari jadi Kabupatn Cirebon yang ke-528 dan nadran pun akan menjadi salah satu dayapikat pariwisata di Cirebon.

by: drattania