Today is the day...
Hmm.. banyak hal penting yang membuatku begitu bersemangat hari ini!
Aku bangun ketika adzan mengumandang masuk menggema dalam kamarku sekaligius menyejukkan hati. Hari ini aku interview exchange program ke Korea! Salah satu obsesiku sejak masih di semester 1 Unpad. Apa pun hasilnya aku akan berusaha ikhlas menerima. Bagiku, yang terpenting aku bisa merasakan atmosfer mencari ilmu yang bersemangat di antara puluhan mahasiswa berprestasi Unpad dan aku akan memberikan yang terbaik!!
Orang - orang yang kusayangi pun hari ini datang ke Bandung karena memang hari libur! Mamah (sayang bapak sibuk), kakak,om, tante calon kakak ipar,dan calon pasangan hidupku (Insya Allah)..heheheh Ahh, komplit sekali bara semangatku hari ini!
Sore nanti ada hal lain yang membuatku antusias.. AKU AKAN BERANGKAT KE KOREA! Paginya aku interview untuk beasiswa ke Korea, sorenya aku berangkat ke Korea. Lucu memang! Semoga aku bisa ke Korea lagi dalam konteks yang berbeda nanti, exchange program!
Dengan meluruskan niat setelah mengoptimalkan ikhtiar aku akan berusaha untuk tawakal..
Ya Allah.. Mudahkanlah urusanku hari ini,bimbinglah langkahku agar selalu ada di jalan-Mu dan lapangkanlah dadaku atas segala Keputusan-Mu. Amiinn.
skip to main |
skip to sidebar

Ia memanggilku, mengajakku menari dalam imajinasi. Ketika aku terbangun kurasakan kesejukan yang sulit untuk kuungkap. Alunan instrumen gesek ini tanpa kusadari telah menghipnotisku ke dalam dunianya. Sejak lama memang aku menjadi bagian dari penikmat musik - musik instrumental. Membuatku tentram walaupun tak sedikit yang mengatakan sebagai lagu pengantar tidur karena membuat kantuk. Aku tak peduli! Sampai saat ini aku masih menikmatinya.. Namun, entah mengapa, diantara banyaknya instrumen musik, aku begitu terpesona dengan alat gesek ini. Ya, dia adalah biola!
Aku sering melihat beberapa teman memainkan alat musik itu sejak aku SMP hingga SMA. Bahkan teman baikku, Fitria, adalah salah satu penggila biola. Hahaha.. Tapi dulu aku tak begitu tertarik.Bahkan untuk mempelajari alat musik lain aku juga tak tertarik. Kakakku bermain piano, adik - adikku bisa drum, keyboard dan gitar pun aku tak tertarik. Mereka tampil dengan alat musik di acara - acara keluarga, aku benar - benat tak tertarik. Hingga akhirnya aku menemukan sendiri bahwa aku ternyata mulai tertarik oleh pesonanya.
Hari demi hari, musik- musik instrumental biola yang menemaniku ketika berangkat kuliah semakin membuatku tertarik. Alunan suara yang dihasilkan begitu sendu, mendayu, indah, menyimpan sejuta bahasa. Membuatku penasaran. Aku mulai berfikir untuk tak hanya menjadi pendengar dan penikmatnya saja tapi aku harus bisa memainkannya! Berawal ketika aku pulang kuliah dan memasuki gerbang kompleks rumahku dan melihat diskon les di Purwacaraka Batununggal. Diskon! Hahahha, ya saat itu ada diskon. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut kursus biola, apalagi dekat rumah.
Aku yang sudah bukan remaja lagi sebetulnya malu dan merasa ragu apakah aku mampu. Tapi keinginan kuatku menepis itu semua! Akhirnya aku memutuskan les biola!
Tak mudah untuk memainkan alat gesek ini, namun dengan kemauan keras dan latihan berkesinambungan, Alhamdulillah aku mulai lancar. Tanpa disangka akhirnya setelah 2bulan lebih aku menjadi keluarga Purwacaraka Batununggal, aku ikut KONSER!
Biola, sekarang telah menjadi teman baruku yang menemani hari - hariku yang penuh warna.

Seperti daun kering jatuh dari pepohonan, terbawa angin, terbang jauhh...jauhh entah kemana.. Tak akan kubiarkan hidup yang sebentar ini seperti daun kering yang terbang tanpa arah.Walaupun saatnya telah tiba untuk menjadi daun kering biarkan ia bermanfaat sampai selesai tugasnya bersama pohon. Biarkan daun kering membantu orang - orang kreatif mendaur ulang menjadi barang- barang bermanfaat.. Biarkan daun kering membantu mempercepat proses pembakaran sampah.. Biarkan ia bermanfaat sampai batas waktunya.. Seperti saat ini ia mengingatkanku untuk kembali.
Begitulah, sesuatu yang kudapatkan ketika memperhatikan daun berjatuhan dari balik jendela rumahku. Banyak pemikiran yang muncul dalam benak, banyak rasa yang timbul dalam jiwa, banyak pula kata yang ingin diucapkan sebagai hasil dari perenungan setiap kejadian. Namun, tak juga semua itu terbingkai dalam rangkaian kata potret setiap peristiwa yang kualami. Lama tak kutuangkan semua ini dalam tulisan yang sebelumnya telah membantu meringankan hati dan pikiranku. Kini sudah saatnya bagiku menulis kembali dan mengakhiri hari dengan bermandikan hujan kata – kata.
Ya, hujan kata-kata yang akan membuat dedaunan hariku tetap hijau dan segar. Walaupun memang kelak saatnya akan menjadi daun kering,namun aku telah berbagi melalui tulisan - tulisanku. Jadi, sekarang saatnya untukku menulis lagi, berbagi. Dengan harapan aku bisa menjadi orang bermafaat, sekecil apa pun.
Let's inspiring other and get inspired by other! Be a benefit a person since the leaf blooming until falling!
WELCOME TO MY WORLD! Let's share for beneficial purposes (n_n)/
Kamis, 21 April 2011
A FRIEND FROM JAPAN
“ Hey Sayumi, I feel like close to you n your country..” kata itu sempat aku utarakan pada gadis 20 tahun yang baru saja berulang tahun ketika di rumahku. Bagaimana tidak, sebelum dia tinggal di rumahku aku dan keluarga berencana untuk travelling ke Jepang! Namun, Allah punya rencana lain.. Jepang dihantam gempa dan tsunami.. Bayangan diriku menikmati sakura bermekaran di bulan Maret lenyap sudah bersama berita tsunami. Begitupun dengan buku panduan hemat ke Jepang yang baru saja aku beli . Kecewa memang sempat hadir tapi rasa itu langsung berganti dengan keprihatinan terhadap musibah yang dialami negeri Matahari Terbit ini. Memoriku langsung kembali pada tsunami di Aceh Desember 2004. Kini sepenuhnya rasa kecewa itu pun hilang . Rasa prihatin bergabung dengan hadirnya rasa syukur. Bayangkan saja jika kami sekeluarga jadi berangkat dan saat itu ada tsunami. Na’udzubillah.

Terima kasih Ya Allah.. Rasa syukurku pun bertambah saat teman dari Jepang datang setelah menyelesaikan projek magangnya di Malang. Aku banyak belajar tentang budaya Jepang darinya sambil aku mengajaknya menikmati indahnya Kawah Putih Ciwidey, memanjakkan lidah di Kampung Daun dan menikmati alunan musik Saung Angklung Udjo. Dia pun begitu menikmati dan mengagumi budaya Indonesia yang beraneka ragam.
“Indonesia is amazing!Many kind of culture, people, language, Island…So beautiful.” Dia begitu antusias menceritakan pengalamannya selama 2bulan magang di Malang. Rasa nasionalismeku mulai semakin kuat dan aku bangga dengan Indonesia. Memang, dia juga menceritakan tentang transportasi yang kurang nyaman di Inodnesia tapi antusiasnya terhadap budaya Indonesia membuatku lupa kekurangan Indonesia. Bahkan dia sering terlihat memakai batik selama di Bandung. Jika dia saja bangga, mengapa kita tidak?
Hal menarik lainnya bahwa aku merasa dekat dengan negara dan dirinya adalah karena sejak SMP aku terbiasa membaca komik Jepang dan tak jarang menonton film drama Jepang (dorama). Sejak kecil televisi Indonesia pun menyuguhkan film- film kartun Jepang seperti Doraemon, Shinchan, Power Ranger, dll . setiap hari Minggu. Aku banyak tahu budaya Jepang dari media – media tersebut. “ I think those are the other ambassador of country, do u think so?”
Batal ke Jepang karena tsunami terbayar sudah dengan datangnya teman dari Jepang.
Thank you Sayumi for spending ur time in my house (^^)b
*my experience last month, on March

Terima kasih Ya Allah.. Rasa syukurku pun bertambah saat teman dari Jepang datang setelah menyelesaikan projek magangnya di Malang. Aku banyak belajar tentang budaya Jepang darinya sambil aku mengajaknya menikmati indahnya Kawah Putih Ciwidey, memanjakkan lidah di Kampung Daun dan menikmati alunan musik Saung Angklung Udjo. Dia pun begitu menikmati dan mengagumi budaya Indonesia yang beraneka ragam.
“Indonesia is amazing!Many kind of culture, people, language, Island…So beautiful.” Dia begitu antusias menceritakan pengalamannya selama 2bulan magang di Malang. Rasa nasionalismeku mulai semakin kuat dan aku bangga dengan Indonesia. Memang, dia juga menceritakan tentang transportasi yang kurang nyaman di Inodnesia tapi antusiasnya terhadap budaya Indonesia membuatku lupa kekurangan Indonesia. Bahkan dia sering terlihat memakai batik selama di Bandung. Jika dia saja bangga, mengapa kita tidak?
Hal menarik lainnya bahwa aku merasa dekat dengan negara dan dirinya adalah karena sejak SMP aku terbiasa membaca komik Jepang dan tak jarang menonton film drama Jepang (dorama). Sejak kecil televisi Indonesia pun menyuguhkan film- film kartun Jepang seperti Doraemon, Shinchan, Power Ranger, dll . setiap hari Minggu. Aku banyak tahu budaya Jepang dari media – media tersebut. “ I think those are the other ambassador of country, do u think so?”
Batal ke Jepang karena tsunami terbayar sudah dengan datangnya teman dari Jepang.
Thank you Sayumi for spending ur time in my house (^^)b
*my experience last month, on March
Rabu, 20 April 2011
Daya Tariknya Membuatku Terpesona

Ia memanggilku, mengajakku menari dalam imajinasi. Ketika aku terbangun kurasakan kesejukan yang sulit untuk kuungkap. Alunan instrumen gesek ini tanpa kusadari telah menghipnotisku ke dalam dunianya. Sejak lama memang aku menjadi bagian dari penikmat musik - musik instrumental. Membuatku tentram walaupun tak sedikit yang mengatakan sebagai lagu pengantar tidur karena membuat kantuk. Aku tak peduli! Sampai saat ini aku masih menikmatinya.. Namun, entah mengapa, diantara banyaknya instrumen musik, aku begitu terpesona dengan alat gesek ini. Ya, dia adalah biola!
Aku sering melihat beberapa teman memainkan alat musik itu sejak aku SMP hingga SMA. Bahkan teman baikku, Fitria, adalah salah satu penggila biola. Hahaha.. Tapi dulu aku tak begitu tertarik.Bahkan untuk mempelajari alat musik lain aku juga tak tertarik. Kakakku bermain piano, adik - adikku bisa drum, keyboard dan gitar pun aku tak tertarik. Mereka tampil dengan alat musik di acara - acara keluarga, aku benar - benat tak tertarik. Hingga akhirnya aku menemukan sendiri bahwa aku ternyata mulai tertarik oleh pesonanya.
Hari demi hari, musik- musik instrumental biola yang menemaniku ketika berangkat kuliah semakin membuatku tertarik. Alunan suara yang dihasilkan begitu sendu, mendayu, indah, menyimpan sejuta bahasa. Membuatku penasaran. Aku mulai berfikir untuk tak hanya menjadi pendengar dan penikmatnya saja tapi aku harus bisa memainkannya! Berawal ketika aku pulang kuliah dan memasuki gerbang kompleks rumahku dan melihat diskon les di Purwacaraka Batununggal. Diskon! Hahahha, ya saat itu ada diskon. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut kursus biola, apalagi dekat rumah.
Aku yang sudah bukan remaja lagi sebetulnya malu dan merasa ragu apakah aku mampu. Tapi keinginan kuatku menepis itu semua! Akhirnya aku memutuskan les biola!
Tak mudah untuk memainkan alat gesek ini, namun dengan kemauan keras dan latihan berkesinambungan, Alhamdulillah aku mulai lancar. Tanpa disangka akhirnya setelah 2bulan lebih aku menjadi keluarga Purwacaraka Batununggal, aku ikut KONSER!
Biola, sekarang telah menjadi teman baruku yang menemani hari - hariku yang penuh warna.
Daun Kering Mengantarku Kembali

Seperti daun kering jatuh dari pepohonan, terbawa angin, terbang jauhh...jauhh entah kemana.. Tak akan kubiarkan hidup yang sebentar ini seperti daun kering yang terbang tanpa arah.Walaupun saatnya telah tiba untuk menjadi daun kering biarkan ia bermanfaat sampai selesai tugasnya bersama pohon. Biarkan daun kering membantu orang - orang kreatif mendaur ulang menjadi barang- barang bermanfaat.. Biarkan daun kering membantu mempercepat proses pembakaran sampah.. Biarkan ia bermanfaat sampai batas waktunya.. Seperti saat ini ia mengingatkanku untuk kembali.
Begitulah, sesuatu yang kudapatkan ketika memperhatikan daun berjatuhan dari balik jendela rumahku. Banyak pemikiran yang muncul dalam benak, banyak rasa yang timbul dalam jiwa, banyak pula kata yang ingin diucapkan sebagai hasil dari perenungan setiap kejadian. Namun, tak juga semua itu terbingkai dalam rangkaian kata potret setiap peristiwa yang kualami. Lama tak kutuangkan semua ini dalam tulisan yang sebelumnya telah membantu meringankan hati dan pikiranku. Kini sudah saatnya bagiku menulis kembali dan mengakhiri hari dengan bermandikan hujan kata – kata.
Ya, hujan kata-kata yang akan membuat dedaunan hariku tetap hijau dan segar. Walaupun memang kelak saatnya akan menjadi daun kering,namun aku telah berbagi melalui tulisan - tulisanku. Jadi, sekarang saatnya untukku menulis lagi, berbagi. Dengan harapan aku bisa menjadi orang bermafaat, sekecil apa pun.
Let's inspiring other and get inspired by other! Be a benefit a person since the leaf blooming until falling!
MY MEMORY
Comment (- , -)m
Free Shoutbox by ShoutCamp
"Feed me..! " ('o')?
Clockwatcher d(k_k)b
Blog Archive v(o_o)v
About me (n_n)b

- drattania
- A student of Public Relations at University of Padjadjaran, Indonesia.